● online
SUSTAINABLE ENTREPRENEURSHIP, SOLUSI KEPUNAHAN PROFESI PENGRAJIN BATIK MASA NEW NORMAL
Di tengah pandemi COVID-19 produksi batik terkena imbas, yang menyebabkan banyak pengrajin batik beralih profesi. Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) mencatat sebelum pandemi di Indonesia terdapat 151.656 pengrajin batik, tetapi kini tinggal 37.914 pengrajin yang masih aktif, artinya pandemi telah mengurangi jumlah pengrajin sebanyak 113.742 orang. Para pengrajin batik banyak yang beralih profesi menjadi buruh tani, buruh pabrik, dan tukang batu, serta berjualan sayuran. Hanya UKM batik besar saja yang masih beroperasi. Itu pun dengan resiko harus mengurangi jumlah karyawannya. Pengrajin batik yang semakin langka dapat menjadikan ketidakseimbangan supply and demand produk batik, sehingga dapat menyebabkan ketidakstabilan harga kain batik tulis.
Untuk mengatasi permasalahan, tim dosen dengan multi disiplin ilmu yang berbeda dari Universitas Bhayangkara Surabaya, Universitas Dinamika dan UNIPA Surabaya (Ketua: Dr. Muslichah Erma Widiana, M.M. dan anggota: Karsam, M.A., Ph.D dan Anak Agung Sagung Alit W., S.T., M.T.) berkolaborasi untuk saling melengkapi melaksanakan kegiatan penelitian “Pengembangan Model Sustainable Entrepreneurship Batik Melalui Standarisasi Berbasis Daya-Saing 4.0 Untuk Mengakselerasi Merdeka Belajar dan Kemandirian Bangsa Bidang Sandang Masa New-Normal”. Erma menyampaikan “salah satu strategi untuk menanggulangi masalah adalah dengan melakukan regenerasi pengrajin batik”. Kegiatan ini didukung oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun Anggaran 2022, Nomor SP DIPA-Nomor SP DIPA-023.17.1.690523/2022 revisi ke-02 tanggal 22 April 2022. Penelitian ini berfokus untuk menguatkan dan meregenerasi profesi pengrajin batik guna kemandirian bangsa di bidang sandang yang mampu menghadapi tantangan zaman. Diiringi dengan pemberdayaan siswa SMK di kota Jombang, Mojokerto, Tuban, Surabaya, Malang dengan menerapkan kurikulum kewirausahaan, pemasaran dan batik.
SUSTAINABLE ENTREPRENEURSHIP, SOLUSI KEPUNAHAN PROFESI PENGRAJIN BATIK MASA NEW NORMAL
GRESIK – Bertempat di Rumah Makan Bintang Shofa, Bunder, Gresik. Pada hari Sabtu, 19 November 2022 Akselerasi Pengusaha Makanan Minuman... selengkapnya
GRESIK – Pada hari Rabu (11/8) kemarin Aksi Cepat Tanggap (ACT) Gresik, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik, dan Pengurus Kabupaten... selengkapnya
GRESIK – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik merupakan salah satu jenis KKN yang cukup familiar di Indonesia. Dengan mengutamakan action/tindakan... selengkapnya
GRESIK, 5 April 2024 – Pendampingan desa menjadi salah satu strategi utama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Yayasan Yatim... selengkapnya
GRESIK – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kab. Gresik menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang bekerja sama dengan bhinneka.com dan... selengkapnya
TUBAN – Pentingnya standarisasi usaha berupa legalitas usaha dan standarisasi produk berupa Sertifikasi Merek dan P.IRT perlu diterapkan pada skala... selengkapnya
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk untuk mendukung terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, sebagai seorang pendidik merupakan hal yang... selengkapnya
GRESIK – Pandemi secara tidak langsung telah memaksa para pelaku usaha untuk terus berinovasi. Berbagai inovasi dilakukan, antara lain dengan... selengkapnya
GRESIK – UMKM Kuat Bangsa Berdaulat adalah tema yang diusung oleh para mahasiswa Universitas Gresik (Unigres) yang sedang menjalani kegiatan... selengkapnya
Tim dosen dengan multi disiplin ilmu yang berbeda yang diketuai oleh Dr. Muslichah Erma Widiana, M.M. (Universitas Bhayangkara Surabaya) dengan... selengkapnya
Saat ini belum tersedia komentar.